Keterangan tersebut disampaikan Aunur Rafiq saat penyuluhan HIV/AIDS kepada puluhan organisasi wanita di Kabupaten Karimun di Hotel Alisan, Rabu (27/3). Menurutnya, para ibu rumah tangga sangat rentan tertular penyakit HIV/AIDS. Penyebabnya bisa dari berbagai faktor, salah satunya mungkin karena suami atau pasangannya sering 'jajan' di luar rumah.
Pernyataan Rafiq tersebut menjawab alasan kenapa penyuluhan penyakit tersebut diberikan kepada para ibu rumah tangga. Alasan lainnya, karena ibu rumah tangga juga memiliki organisasi wanita yang banyak dan sangat mudah untuk dikumpulkan. Bukan itu saja, ibu juga memiliki perhatian yang tinggi kepada keluarga di rumah.
Dalam kesempatan itu, Rafiq juga berpesan kepada para ibu peserta penyuluhan agar menyampaikan semua ilmu yang diberikan oleh narasumber dalam penyuluhan itu disampaikan kepada suami di rumah. Tujuannya, agar suami bisa memahami akan bahaya penyakit tersebut.
"Maka dari itu, saya minta kepada ibu-ibu agar menyampaikan hasil penyuluhan ini kepada suaminya di rumah ya," pesan Rafiq.
"Jangan pula ibu-ibu berfikir kenapa selalu kami saja yang diberi penyuluhan, memangnya kami yang mewabahkan penyakit ini? Jadi kalau ada fikiran seperti itu di benak ibu-ibu, maka bukan maksud kami. Tujuan kami karena kaum ibu lebih memiliki kepedulian yang tinggi kepada keluarganya," jelasnya.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Keterangan tersebut disampaikan Aunur Rafiq saat penyuluhan HIV/AIDS kepada puluhan organisasi wanita di Kabupaten Karimun di Hotel Alisan, Rabu (27/3). Menurutnya, para ibu rumah tangga sangat rentan tertular penyakit HIV/AIDS. Penyebabnya bisa dari berbagai faktor, salah satunya mungkin karena suami atau pasangannya sering 'jajan' di luar rumah.
Pernyataan Rafiq tersebut menjawab alasan kenapa penyuluhan penyakit tersebut diberikan kepada para ibu rumah tangga. Alasan lainnya, karena ibu rumah tangga juga memiliki organisasi wanita yang banyak dan sangat mudah untuk dikumpulkan. Bukan itu saja, ibu juga memiliki perhatian yang tinggi kepada keluarga di rumah.
Dalam kesempatan itu, Rafiq juga berpesan kepada para ibu peserta penyuluhan agar menyampaikan semua ilmu yang diberikan oleh narasumber dalam penyuluhan itu disampaikan kepada suami di rumah. Tujuannya, agar suami bisa memahami akan bahaya penyakit tersebut.
"Maka dari itu, saya minta kepada ibu-ibu agar menyampaikan hasil penyuluhan ini kepada suaminya di rumah ya," pesan Rafiq.
"Jangan pula ibu-ibu berfikir kenapa selalu kami saja yang diberi penyuluhan, memangnya kami yang mewabahkan penyakit ini? Jadi kalau ada fikiran seperti itu di benak ibu-ibu, maka bukan maksud kami. Tujuan kami karena kaum ibu lebih memiliki kepedulian yang tinggi kepada keluarganya," jelasnya.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Pernyataan Rafiq tersebut menjawab alasan kenapa penyuluhan penyakit tersebut diberikan kepada para ibu rumah tangga. Alasan lainnya, karena ibu rumah tangga juga memiliki organisasi wanita yang banyak dan sangat mudah untuk dikumpulkan. Bukan itu saja, ibu juga memiliki perhatian yang tinggi kepada keluarga di rumah.
Dalam kesempatan itu, Rafiq juga berpesan kepada para ibu peserta penyuluhan agar menyampaikan semua ilmu yang diberikan oleh narasumber dalam penyuluhan itu disampaikan kepada suami di rumah. Tujuannya, agar suami bisa memahami akan bahaya penyakit tersebut.
"Maka dari itu, saya minta kepada ibu-ibu agar menyampaikan hasil penyuluhan ini kepada suaminya di rumah ya," pesan Rafiq.
"Jangan pula ibu-ibu berfikir kenapa selalu kami saja yang diberi penyuluhan, memangnya kami yang mewabahkan penyakit ini? Jadi kalau ada fikiran seperti itu di benak ibu-ibu, maka bukan maksud kami. Tujuan kami karena kaum ibu lebih memiliki kepedulian yang tinggi kepada keluarganya," jelasnya.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Dalam kesempatan itu, Rafiq juga berpesan kepada para ibu peserta penyuluhan agar menyampaikan semua ilmu yang diberikan oleh narasumber dalam penyuluhan itu disampaikan kepada suami di rumah. Tujuannya, agar suami bisa memahami akan bahaya penyakit tersebut.
"Maka dari itu, saya minta kepada ibu-ibu agar menyampaikan hasil penyuluhan ini kepada suaminya di rumah ya," pesan Rafiq.
"Jangan pula ibu-ibu berfikir kenapa selalu kami saja yang diberi penyuluhan, memangnya kami yang mewabahkan penyakit ini? Jadi kalau ada fikiran seperti itu di benak ibu-ibu, maka bukan maksud kami. Tujuan kami karena kaum ibu lebih memiliki kepedulian yang tinggi kepada keluarganya," jelasnya.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
"Maka dari itu, saya minta kepada ibu-ibu agar menyampaikan hasil penyuluhan ini kepada suaminya di rumah ya," pesan Rafiq.
"Jangan pula ibu-ibu berfikir kenapa selalu kami saja yang diberi penyuluhan, memangnya kami yang mewabahkan penyakit ini? Jadi kalau ada fikiran seperti itu di benak ibu-ibu, maka bukan maksud kami. Tujuan kami karena kaum ibu lebih memiliki kepedulian yang tinggi kepada keluarganya," jelasnya.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
"Jangan pula ibu-ibu berfikir kenapa selalu kami saja yang diberi penyuluhan, memangnya kami yang mewabahkan penyakit ini? Jadi kalau ada fikiran seperti itu di benak ibu-ibu, maka bukan maksud kami. Tujuan kami karena kaum ibu lebih memiliki kepedulian yang tinggi kepada keluarganya," jelasnya.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Rafiq juga menyebut, meski angka penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karimun semakin meningkat, tapi bukan berarti pemerintah daerah Karimun tidak bertindak cepat untuk menekan angka tersebut. Menurutnya, pemerintah sudah berbuat banyak melalui cara yang preventif seperti dengan cara penyuluhan kepada kaum ibu dan pelajar.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Selain itu, katanya, Pemkab Karimun juga sudah membentuk tim pemberantas penyakit masyarakat yang kebetulan diketuai oleh Wabup Karimun. Tim tersebut sudah seringkali melakukan razia di sejumlah hotel di Karimun. Bahkan, Satpol PP juga selalu merazia pelajar yang berduaan di sekitar coastal area, danau Sentani, lapangan Badang Perkasa dan tempat lainnya.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Kepala Badan Keluarga Berencana Daerah, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karimun Rosmawati menambahkan, penyuluhan HIV/AIDS bagi organisasi wanita di Karimun tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi diantaranya Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, Jalasenastri, Salimah, PKK dan berbagai organisasi wanita lainnya di Karimun.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
Menurutnya, penyuluhan seperti itu sangat perlu kita lakukan untuk kepentingan dan kesehatan masyarakat Karimun ke depannya. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh kaum ibu, maka sedikit banyaknya bisa memberi pemahaman kepada keluarga terkait bahaya penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu.
KARIMUN (HK) - Wakil Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengatakan, mulai dari tahun 1999 hingga 2012 angka penderita HIV/AIDS mencapai 1.109 orang. Dari angka tersebut, 747 orang positif HIV dan 362 sudah menderita AIDS.
Sementara, dari angka itu, empat orang adalah penderita yang masih bayi. Penyakit tersebut ditularkan melalui ibunya yang saat hamil positif menderita HIV. Dari data yang ada, 83 orang penderita AIDS sudah meninggal dunia. Khusus untuk 2012, penderita HIV/AIDS sebanyak 137 orang, 75 di antaranya sudah masuk dalam tahap AIDS.