Plt Bupati Kepulauan Kundur Masih Terlalu Dini

KUNDUR (HK) - Munculnya sejumlah nama yang kini santer terdengar untuk mengisi kursi Bupati di Kabupaten Kepulauan Kundur, ternyata dinilai masih sangat dini dan belum tepat. Karena menurut penuturan beberapa warga yang bermukim di Pulau Kundur dan sekitarnya mengaku, harus mensukseskan terlebih dahulu pembentukan kabupaten, yang sampai saat ini masih belum ada kejesalan. Arman, yang merupakan salah seorang warga yang tinggal di Kelurahan Tanjung Batu Kota, Kecamatan Kundur tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman mengatakan, mencuatnya nama-nama yang bakal ditunjuk untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepualuan Kundur dinilai belum waktunya. Karena sampai saat ini Kundur masih belum dilihat dan belum ada kepastian kapan akan jadi Kabupaten. Dia juga menanggapi dua nama yang kini mencuat dan digadang-gadangkan bakal menduduki kursi Bupati Kepulauan Kundur, yakni Isdianto yang diketahui sebagai adik kandung Gubernur Kepri, HM Sani. Dengan nama tersebut, hampir semua masyarakat tidak mengenal siapa dia dan yang mana orangnya. Namun tiba-tiba dia digadang-gadangkan untuk menjadi Plt Bupati di tanah kelahiran Gubernur Kepri itu. Kemudian satu nama lagi yakni Abdul Malik. Nama ini menurut Arman pun dinilai tidak layak. Karena ketika rencana pemekaran Kabupaten Kepulauan Kundur sosok Abdul Malik tidak terlihat memperjuangkan keinginan masyarakat untuk berpisah dengan Kabupaten Karimun. "Kenapa baru-baru ini saja nama itu muncul. Sewaktu perjuangan tim kemana saja mereka," ujar Arman, Minggu (17/3). Dengan munculnya dua nama tersebut lanjut Arman, ini jelas terlihat kalau sudah mulai dipolitisir. Sehingga masyarakat pun bisa menilai bahwa pemekaran Kabupaten Kepulauan Kundur merupakan kebutuhan atau keinginan. Atas hal ini, Arman menilai kalau saat ini sudah tampak kepentingan politik yang sangat kental. Sehingga kebutuhan dalam sebuah pemekaran tak lagi tampak dan saat sangat kental dilihat ini hanyalah sebuah kepentingan pejabat. Apakah ada nama yang dinilai sangat layak dibanding dua nama tersebut? (Isdianto dan Abdul Malik), Arman mengaku berdasarkan pengetahuan masyarakat luas, bahwa nama Huzrin Hood adalah sangat cocok untuk menjadi Plt Bupati Kepulauan Kundur. "Alasannya adalah, Datok Huzrin Hood yang mencetuskan adanya pemekaran Kundur untuk berpisah dari Kabupaten Karimun. Karena dia melihat jauh kedepan dan bukan untuk kepentingan pribadi," jelasnya. Senada dengan Arman, Hendra yang juga merupakan salah seorang warga yang tinggal di Kelurahan Gading Sari Kecamatan Kundur pun mengatakan hal yang sama. Bahwa wacana penunjukan sebagai Plt untuk Kabupaten Kepulauan Kundur sangat tidak tepat. "Sebelum ditentukan siapa yang layak menjadi Plt Bupati di Kundur, harusnya didudukkan dulu bersama para sesepuh disini (Kundur), kemudian datangkan tim BP2K3 dan GM BP2K3, beserta para BPD dan unsur lainnya. Sehingga yang memimpin nanti adalah betul-betul dapat mensejahterakan masyarakat dan kemudahan birokrasi pun akan semakin dapat dirasakan. Tapi kalau seperti ini (penunjukan Plt Bupati Kepulauan Kundur sebelum jadi Kabupaten) akan muncul lagi presepsi negatif dari masyarakat. Seperti diberitakan sebelumnya pada Kamis lalu (7/3), meski pembentukan Kabupaten Kepulauan Kundur masih belum jelas, namun nama-nama bakal calon Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kundur sudah mulai ramai dibicarakan. Salah satu nama yang mencuat adalah Isdianto, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Kepri dan diketahui merupakan adik kandung dari Gubernur Sani. Tidak hanya itu, satu nama lainnya yang mulai mencuat adalah Abdul Malik, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kepri itu pun digadang-gadangkan sebagai calon kuat menjadi Plt Bupati di tanah kelahiran Gubernur Kepri tersebut.(gan)

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI FAJAR KARIMUN, SEMOGA BERMANFAAT..
 
Berita Karimun © 2013 | Template By Banx-Imran